Arti kalimat "sing dadi belog ajum".


Swastyastu sareng sami.... (Swastyastu semuanya...)
Kenken kabare? (Bagaimana kabarnya?) 
Becik becik nggih? (Baik baik kan?) 

Hehehe... kembali lagi ke blog ini. Kangen nggak? Pasti dong :) Sekarang kita akan membahas arti kalimat "sing dadi belog ajum" yang menjadi alamat dari blog kita tercinta ini :). Penasaran kan... Sama saya juga :) Baiklah... Kita akan "membedah" arti kata tersebut satu persatu dan menggabungkan maknanya. Pertama arti kata sing itu lagu. Yah nggak dong! Kalau dalam Bahasa Bali arti kata "sing" itu tidak. Selanjutnya belog dalam Bahasa Bali berarti bodoh. Dan kata ajum berarti sombong atau merasa paling tahu. Jadi dapat disimpulkan bahwa kalimat sing dadi belog ajum itu adalah kita tidak boleh sombong dan merasa paling tahu lebih lebih kita bodoh. Kalimat ini sangat membekas dalam pikiran dan sanubari saya. Kalimat tersebut dicetuskan oleh orang tua saya ketika memberikan nasehat atau wejangan. Secara tersurat melalui makna yang tersirat,  kalimat sing dadi belog ajum mengajarkan kita bahwa kita tidak boleh sembarangan memberikan informasi yang bahkan kita tidak ketahui kebenarannya ( sering disebut hoax ). 

Stop menyebarkan hoax (berita bohong)!!!

Apalagi di zaman sekarang atau zaman now ini, dimana peribahasa mulutmu harimaumu berganti menjadi jarimu adalah harimaumu, dengan berkembangnya berbagai macam media sosial ( medsos ) pada saat ini. Jadi, stop menyebarkan berita bohong ( hoax ). Pada intinya,  kita diajarkan untuk introspeksi diri pada saat sekarang dan  saat yang akan datang. Baik, cukup sekian yang dapat saya sampaikan dalam postingan ini, akhir kata saya ucapkan terima kasih ( Suksma ). Dan sampai jumpa di postingan yang selanjutnya :).

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer